KH Abdul Aziz adalah sosok kiai yang benar-benar memberikan teladan dalam kehidupan. Betapa tidak, meskipun sebenarnya beliau bisa hidup dengan berkecukupan bersama sang istri yang merupakan anak orang kaya, tetapi beliau memilih hijrah dan mengutamakan dakwah dengan membangun kehidupannya dalam kesederhanaan.
Jalan itu beliau pilih sebagai tanggung jawab seorang santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang di bawah asuhan langsung KH Romli. KH Abdul Aziz merasa tidak tenang, meski setelah menikah hidup dalam berkecukupan dengan bekerja menjadi sopir busnya sendiri yang dibelikan oleh sang mertua. Setiap hari pulang membawa sekantong uang. Tapi itu tidak membuat hati beliau tenang, malah justru bimbang.
Maka, dengan tekad kuat beliau bismillah meninggalkan kemewahan harta itu hijrah ke Kedungkandang untuk berdakwah dengan hidup sangat sederhana. Mulai dari menumpang tinggal di rumah kakaknya, hingga bekerja di ladang sambil terus berdakwah dengan mengajar mengaji.
Rupanya, pilihan beliau adalah pilihan jalan yang dirahmati oleh Allah. Keputusannya meninggalkan kemewahan dunia sama sekali bukan pilihan yang salah. Perjuangan beliau dalam berdakwah dibalas Allah dengan ‘kemewahan’ lain yang lebih dari sebelumnya. Beliau berhasil mendirikan pondok pesantren Al Hayatul Islamiyah. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan formal mulai PAUD hingga perguruan tinggi yang semua terus eksis dan berkembang hingga saat ini.
Perjuangan yang penuh tantangan dan cobaan berhasil beliau lalui dengan penuh kesabaran. KH Abdul Aziz tidak pernah membalas perilaku orang yang memusuhinya. Tetapi sebaliknya, beliau justru selalu mendoakan agar orang-orang yang belum mengerti itu mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Perjuangan KH Abdul Aziz dalam berdakwah sungguh bisa dijadikan contoh dan teladan bagi umat Islam. Banyak cerita hikmah yang bisa dijadikan motivasi bagi para santri, ustad, da’i atau siapa saja yang ingin berjuang di jalan Allah.
0 komentar: