Pemenuhan kebutuhan dasar manusia akan air bersih men-
jadi hal wajib yang harus selalu menjadi perhatian, terlebih dengan
maraknya pencemaran lingkungan yang kian mengancam keter-
sediaan sumber daya air bersih. Salah satu jenis air limbah yang
menarik untuk diolah adalah limbah septic tank -atau yang dikenal
dengan sebutan blackwater- yang tidak lain adalah kumpulan dari
kotoran manusia. Blackwater adalah salah satu jenis air limbah
dengan kandungan polutan yang berat, yakni karena kandungan
bahan organik yang sangat tinggi, dan berbagai mikroba patogen.
Dengan kondisi tersebut, “mungkinkah blackwater dapat diolah
hingga menjadi air bersih?”
Buku ini menyajikan kompilasi kajian pustaka sekaligus
hasil percobaan langsung di lapangan bersama tim ahli untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Penjelasan diuraikan dengan
sistematis agar mudah diikuti. Selain itu, buku ini akan mem-
berikan gambaran nyata bahwa pengolahan air limbah septic
tank yang terkesan “sulit” menjadi “mungkin”, bahkan untuk
dilakukan oleh siapapun. Penulis berharap buku ini dapat meng-
inspirasi pembaca sesuai kemampuan masing-masing, di lingkungan/
daerah masing-masing, untuk turut aktif dalam melakukan
upaya konservasi air.
Senin, 28 Maret 2022
Kamis, 24 Maret 2022
KH Kholil Majid (Mbah Mubin), Kiai Kampung Visioner dari Trenggalek, Buku Tentang Liku-Liku Berdakwah
Di Indonesia banyak kiai yang sangat berpengaruh dan berhasil membangun pendidikan baik pondok pesantren maupun sekolah formal. Cerita-cerita tentang karomah seorang kiai sudah bukan hal yang aneh di di kalangan santri. Namun tidak banyak yang menuliskan perjuangan para kiai tersebut yang kemudian dijadikan sebuah buku.
Nah, buku KH Kholid Majid (Mbah Mubin) Kiai Kampung Visioner dari Trenggalek yang diterbitkan oleh penerbit Edulitera Malang tahun 2021 ini barangkali salah satu contoh buku yang membahas tentang perjuangan seorang kiai. Di dalam buku yang ditulis oleh wartawan Jawa Pos Radar Malang Kholid Amrullah dan putra pertama Kiai Kholil yang bernama Gus Sunan Ali Asrori ini banyak cerita perjuangan dalam mendakwahkan syariat Islam.
Di buku ini tersaji cerita-cerita yang berasal dari para santri dan keluarga kiai. Yang mana banyak hal yang belum diketahui oleh masyarakat umum.
Berisi Cerita Sedih, Bahagia dan Jenaka
Buku berjudul “KH Kholil, (Mbah Mubin) Kiai Kampung yang Visioner dari Trenggalek” ini menceritakan masa-masa perjuangan para pendirinya. Yaitu Kiai Qomari dan adiknya KH Kholil Majid. Kedua beliau ini yang menjadi cikal bakal berkembangnya Pondok Pesantren Qomarul Hidayah di Desa Gondang Kecamatan Tugu Kabuapten Trenggalek Jawa Timur.
Ada banyak cerita sedih di awal berdirinya pondok ini. Pondok yang dibangun dengan darah dan air mata di era tahun 1960-an. Pada tahun 1966 kakak Kiai Kholil, yaitu Kiai Qomari meninggal setelah ditembak oleh aparat dalam sebuah tragedi Jumat Pon. Padahal waktu itu beliau sedang merintis pondok dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Konflik politik nasional di tahun 1965 turut mempengaruhi suasana dan perjalanan pendirian pondok di zaman itu.
Selepas meninggalnya Kiai Qomari, perjuangan dilanjutkan oleh sang adik, yaitu KH Kholil Majid hingga sekarang. Di bawah kendali KH Kholil Majid, Pondok Pesantren Qomarul Hidayah menjadi pondok pesantren yang pertama kali memiliki lembaga pendidikan formal mulai dari TK hingga tingkat SMA di Trenggalek. Karena adanya gabungan dua model pendidikan yaitu kurikulum pesantren salaf dan kurikulum Kemdikbud dan Kemenag, ini pondok ini terus berkembang hingga memiliki santri dan siswa yang berjumlah ribuan.
Kiai yang Tidak Tamat SD
Yang menarik, sosok KH Kholil Majid hanya mengenyam pendidikan formal hingga kelas 5 SD. Kemudian melanjutkan pendidikan diniyah ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri. Yang mana di sana waktu itu tidak ada lembaga pendidikan formalnya. Namun, ketika pulang dan mengembangkan pondok di Trenggalek, KH Kholil mampu mengembangkan pendidikan pondok pesantren sekaligus mendirikan lembaga pendidikan formal secara beriringan dan berhasil dengan baik.
Pada tahun 1960-an sampai 1990-an, masih belum banyak pondok pesantren yang memiliki lembaga pendidikan formal. Tetapi Qomarul Hidayah sudah memulainya. Bahkan Kiai Kholil juga memelopori berdirinya sebuah perguruan tinggi. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri, Trenggalek.
Karena kiprahnya yang sangat total di dunia pendidikan dan Nahdlatul Ulama (NU) itulah KH Kholil dikenal sebagai sosok kiai yang punya pemikiran modern meskipun beliau sendiri tidak tamat SD. Sosok yang begitu santun, ulet dan sangat disegani di Kabupaten Trenggalek.
Buku KH Kholil Majid Kiai Kampung Visioner dari Trenggalek ini kelebihannya adalah menyuguhkan cerita-cerita khas pesantren yang disajikan dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami oleh siapa saja. Selain itu ada banyak cerita yang belum pernah terungkap ke publik, tetapi di buku ini ada. Adapun kekurangan buku ini ada beberapa typo dalam penulisan. Namun demikian kesalahan tersebut tidak substansial sehingga tidak mengganggu isi buku.
Rabu, 23 Maret 2022
Melalui Buku " Our Roars Never Die" Para Siswi SMA ABSM Malang Menumpahkan Semua Kreativitasnya
Buku berjudul Kumpulan Cerpen dan Puisi Our Roars Never Die karya para siswi kelas 12 SMA Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) ini merupakan karya asli para siswi SMA ABSM yang mengikuti ektrakulikuler menulis dan jurnalistik.
Kisah-kisah yang ada di cerpen dan puisi murni dari kreativitas para siswa dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Melalui tulisan ini para siswi menceritakan kisah-kisah unik yang sebagian berbasis kisah nyata dan sebagian lainnya hasil olah pikiran mereka. Membaca karya-karya anak SMA ABSM kita diajak untuk menyusuri dunia remaja yang penuh rona-rona dan romantika.
Ada kisah persahabatan, kisah perjuangan meraih cita-cita termasuk kisah tentang hubungan antara anak dan orang tua. Tak ketinggalan kisah tentang pengalaman tinggal di pondok pesantren (boarding school) yang penuh haru biru. Gaya penulisan khas anak remaja menjadikan buku ini sangat cocok dibaca oleh para siswa SMP dan SMA.
Semoga melalui buku ini bisa menginspirasi para pembaca remaja secara luas serta mendorong pembaca untuk menulis kisah serupa. Selamat membaca.
"Guru Abdul Aziz, Mutiara dari Timur Sungai" Buku Biografi Kiai di Kota Malang yang Inspiratif
KH Abdul Aziz adalah sosok kiai yang benar-benar memberikan teladan dalam kehidupan. Betapa tidak, meskipun sebenarnya beliau bisa hidup dengan berkecukupan bersama sang istri yang merupakan anak orang kaya, tetapi beliau memilih hijrah dan mengutamakan dakwah dengan membangun kehidupannya dalam kesederhanaan.
Jalan itu beliau pilih sebagai tanggung jawab seorang santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang di bawah asuhan langsung KH Romli. KH Abdul Aziz merasa tidak tenang, meski setelah menikah hidup dalam berkecukupan dengan bekerja menjadi sopir busnya sendiri yang dibelikan oleh sang mertua. Setiap hari pulang membawa sekantong uang. Tapi itu tidak membuat hati beliau tenang, malah justru bimbang.
Maka, dengan tekad kuat beliau bismillah meninggalkan kemewahan harta itu hijrah ke Kedungkandang untuk berdakwah dengan hidup sangat sederhana. Mulai dari menumpang tinggal di rumah kakaknya, hingga bekerja di ladang sambil terus berdakwah dengan mengajar mengaji.
Rupanya, pilihan beliau adalah pilihan jalan yang dirahmati oleh Allah. Keputusannya meninggalkan kemewahan dunia sama sekali bukan pilihan yang salah. Perjuangan beliau dalam berdakwah dibalas Allah dengan ‘kemewahan’ lain yang lebih dari sebelumnya. Beliau berhasil mendirikan pondok pesantren Al Hayatul Islamiyah. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan formal mulai PAUD hingga perguruan tinggi yang semua terus eksis dan berkembang hingga saat ini.
Perjuangan yang penuh tantangan dan cobaan berhasil beliau lalui dengan penuh kesabaran. KH Abdul Aziz tidak pernah membalas perilaku orang yang memusuhinya. Tetapi sebaliknya, beliau justru selalu mendoakan agar orang-orang yang belum mengerti itu mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Perjuangan KH Abdul Aziz dalam berdakwah sungguh bisa dijadikan contoh dan teladan bagi umat Islam. Banyak cerita hikmah yang bisa dijadikan motivasi bagi para santri, ustad, da’i atau siapa saja yang ingin berjuang di jalan Allah.
Novel "Lejong ke Labuan Bajo", Sejuta Kisah yang Tersembunyi
Indahnya Labuan Bajo tidak hanya sebatas laut. Tidak juga hanya sebatas Komodo yang dipuja dunia.
Tengoklah penggalan kisah manusianya yang hidup di sana. Manusia yang hidup di sana ya, bukan yang datang sekejap untuk berwisata. Bukan juga yang hadir untuk sekadar mengembangbiakkan harta karunnya. Tapi mereka, yang dikandung, dilahirkan, dan disusui di tanah Flores yang sangat menjanjikan itu.
Dengarlah curahan hati Suciati dan keluarganya, yang minum air berkapur. Juga anak-anak SD dengan cita-cita yang setinggi langit, meski belajar bersama sapi-sapi sekitar. Hampiri pula sederhananya warga di Pulau Rinca yang berdampingan dengan Komodo.
Ketimpangankah ini namanya? Apakah semuanya harus seperti mata uang dengan dua sisinya yang berbeda, satu di atas dan satunya di bawah? Apakah selamanya di balik riang tawa selalu ada air mata? Atau memang inikah ciri khas bangsa tercinta ini?
Namun terlepas dari itu, tempat ini sungguh menyejukkan hati. Kita harus belajar dari mereka untuk hidup dalam damai, meski meyakini Tuhan dengan cara yang beda dan menyembah dari tempat yang lain. Kita harus belajar, karena nada harmoni melantun kian nyaring dari sini.
Simak juga bagaimana jasa pahlawan daerah tidak akan lekang oleh waktu. Sungguh ku terkagum!
Pengalaman ini: bisa berjumpa langsung dan menulis kisah mereka, adalah anugerah yang tak terselami. Semoga dengan membaca buku “Lejong ke Labuan Bajo” ini, kalian mengerti maksudku.
Terima kasih Labuan Bajo telah memberikan banyak hal!
Ketut Efrata
Buku “Fun Writing” Bikin Belajar Anak Benar-Benar Fun
Buku berjudul Fun Writing Karya SD Tahfidz Alquran Darul Ukhuwwah Kota Malang ini sangat mudah digunakan untuk mengajari anak-anak dalam mengenal huruf-huruf dan angka-angka. Karena selain dikemas dengan warna warni, di buku tersebut juga disertai dengan cara menulisnya. Sehingga buku karya para guru di SD Tahfidz Alquran Darul Ukhuwwah ini sangat membantu dalam proses pembelajaran.